Marina adalah seorang gadis cantik asal kota Bandung, ia tercatat sebagai seorang mahasiswi di jurusan ekonomi pada salah satu universitas swasta di kota ini. Ia benar-benar cantik dan sexy, kulitnya yang putih mulus dan dandanannya yang selalu trendy dan gaul membuat semua lelaki terpana melihatnya. Belum lagi bajunya yang seringkali ketat menampakkan jelas bentuk tubuhnya yang semampai. Banyak sekali sebenarnya lelaki yang naksir kepadanya, hanya saja jarang yang berani maju mendekatinya. Maklum saja selain ia cantik, pintar ia tergolong mahasiswi jetset. Marina juga anak pemilik sebuah factory outlet yang cukup terkenal di kawasan Dago Bandung, sehingga tak aneh ia juga kaya raya. Bayangkan, kurang apa lagi Marina, cantik, pintar, lagi kaya raya.
Suatu ketika, kedua orang tua Marina pergi ke luar negeri. Memang tak aneh bagi keluarganya untuk bepergian keluar negeri. Akibatnya saat itu, ia hanya sendirian di rumahnya yang besar. Ia hanya ditemani oleh dua orang pembantunya. Ketiga saudaranya kebetulan juga sedang pergi. Hari telah malam, Marina pun bergegas mempersiapkan dirinya untuk pergi tidur, ia pun mencuci mukanya, dan mengenakan lingerie yang terbuat dari sutra berwarna merah muda. Marina sungguh terlihat sexy dengan lingerieya itu. Tubuhnya terlihat indah dibalik kain sutra tipis itu, kedua payudaranya nampak menonjol jelas, karena ia sudah tidak menggunakan BH. Rambutnya yang panjang sebahu itu diikat dengan jepitan rambut seperti orang akan mandi sehingga leher belakang Marina yang putih terlihat jelas dan menggairahkan.
Saat Marina sudah masuk kamar dan bersiap akan tidur, ia mendengar bel berbunyi, namun ia tidak mempedulikannya
"Hmm, siapa ya malam-malam? Ah mungkin si Dede pulang, biar saja pembantu yang membukakan.." pikir Marina dalam hati.
Tidak lama kemudian Marina terkejut mendengar suara ribut-ribut di ruang tengah. Nampaknya ada orang yang sedang berkelahi. Ia segera beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas keluar dari kamar untuk melihat apa yang terjadi. Alangkah terkejutnya Ia kala membuka pintu kamar, ia melihat segerombolan lelaki asing sedang mengobrak-abrik ruangan tengah rumahnya sembari berteriak-teriak. Mereka melengapi diri dengan senjata tajam yang siap terhunus.
Melihat itu Marina mencoba masuk kembali kedalam kamarnya, tetapi terlambat, salah seorang rampok segera menangkap Marina dan membekapnya dari belakang.
"Mau kemana lo!! Jangan macam-macam ya!! Ntar gue saya bunuh lo..!!", bentak rampok itu.
Marina mencoba meronta dan berteriak minta tolong, "Toloong.. tooloong.. garoong.. garoo.."
PLAAKK!! Belum selesai ia berteriak, sebuah tamparan keras tiba-tiba mendarat dipipinya yang mulus.
"Diem lo!! Kalo gak gue gorok nih leher lo!!"
Marina terdiam ketakutan mendengar ancaman itu. Rampok itu mendudukkan Marina di lantai dekat kamarnya dan mengikat kedua tangan Marina dengan seutas tali. Mereka sibuk menjarah seluruh benda berharga di rumah Marina, mereka masuk ke dalam kamar orang tuanya dan menjarah Handphone, jam tangan, perhiasan, serta sejumlah uang.
Setelah beberapa saat, seorang rampok berteriak, "Mana harta yang laen? kok cuman segini, masak rumah segede gini duitnya cuma seiprit?? Hei neng, mana uang yang laen?"
Nampaknya mereka tidak puas dengan hasil jarahannya. "Nggak tahu pak.. nggak ada uang lagi.. cuma segitu.. adanya" jawab Marina terbata-bata.
"Yang bener aja lo!! wasuk siah!! (bohong lo) jawab yang benar, mana uang lo!!", bentak salah seorang rampok tidak puas dengan jawaban Marina.
"Benar paak.. nggak ada.. bapak saya lagi pergi.. cuman ada segitu.." jawab Marina ketakutan.
Rampok itu menghampiri Marina dan berjongkok didekatnya.
"Jadi nggak ada uang lagi? cuman ada segini?", tanya rampok itu.
Marina hanya mengangguk pelan.
"Teman-teman, denger! katanya cuman ada segini uangnya.. dikit banget.. percuma nih kita cape-cape cuman dapat secuil.." Temannya menyahutinya dengan jawaban-jawaban kasar, penuh makian.
"Tapi nggak apa-apa, supaya ga rugi, gimana kalo kita ganti dengan anak gadisnya ini? Kayaknya boleh juga nih..", kata rampok tersebut sembari memandangi Marina yang ketakutan.
Kedelapan orang perampok tersebut berteriak setuju. Mendengar itu, rampok tadi tersenyum dan berkata kepada Marina,
"Ya udah kalo gitu neng, terpaksa neng ganti rugi ke kita pake badan eneng..", ujarnya sambil tersenyum dan membelai wajah Marina yang cantik.
Dipandanginya sebentar Marina yang gemetaran ketakutan.
"Wah lo emang cantik..gua terangsang juga nih. Ngeliat body lo..", rampok itu mulai menggerayangi dada Marina yang hanya dilapisi kain sutra halus tipis itu.
Marina mencoba melawan dan meronta, "Jangan pak.. jangan.. ampunn.. jangan.. aduuh.. jangaan paak.. ampuunn.. jangan perkosa saya.. ampuun..!!" tangis Marina.
Mereka hanya tertawa mendengar tangisan Marina yang membuat mereka semakin bernafsu. Rampok yang tadi terus menggerayangi payudara Marina yang montok dan empuk itu dengan kedua tangannya. Dengan penuh nafsu, ia meremas-remas payudara Marina dan mencoba menyingkapkan lingerie Marina sehingga paha mulusnya makin terlihat.
Rampok itu mengelus perlahan paha indah tersebut. kemudian ia membopong Marina dan membawanya ke kamar Marina , lalu direbahkannya gadis malang itu di ranjang Rampok yang lain pun turut serta masuk ke kamar, nampaknya mereka akan berpesta pora dengan tubuh seorang gadis cantik. Seorang rampok yang berdiri di pinggir ranjang mulai membuka bajunya, terlihat tubuhnya yang berkulit hitam legam penuh dengan tato. Nampaknya ia adalah ketua gerombolan perampok ini. Kemudian ia perlahan naik ke atas ranjang dan merebahkan dirinya diatas tubuh Marina yang tergolek tidak berdaya.
Rampok itu mulai memeluk dan menciumi wajah Marina Tercium olehnya wangi tubuh Marina yang segar dan sungguh membuat nafsu bergejolak. Rampok tersebut semakin cepat mencumbu Marina sembari tangannya terus menggerayangi dada dan selangkangan Marina. Tidak lama kemudian, rampok itu tidak sabar lagi, dirobeknya lingerie sutra itu. BREEKK.. ia sungguh-sungguh terpesona dengan pemandangan di depan matanya, Marina yang sudah tidak mengenakan BH, terlihat sepasang payudara indah milik seorang gadis keturunan yang cantik menjulang tinggi lengkap dengan pentilnya yang berwarna coklat muda.
Marina hanya mengenakan CD G-string putih, sehingga sepertinya celana dalam itu hanya menutupi vaginanya dan pantatnya dibiarkan bebas terbuka, sungguh membuat semua rampok itu menelan air liur ingin mencoba tubuh Marina.Kembali rampok itu beraksi, kali ini kedua payudara itu yang dikerjain habis-habisan. Diremas-remas, dipijat-pijat, bahkan ia sampai mencubit kedua puting mungil itu. Marina hanya bisa pasrah menahan deritanya. Rampok itu melanjutkan aksinya dengan menciumi dan menjilat payudara Marina mulai dari lembah sampai ke puncaknya.Sampai di puncak, ia menghisap dan mengulum pentil itu dengan penuh semangat sampai terkadang saking gemasnya ia gigit pentil Marina. Marina hanya bisa melenguh dan mendesah menahan sakit dan nikmat tersebut .
Puas dengan gunung kembar itu, rampok tersebut mulai berpindah sasaran kali ini ia segera melucuti celana dalam Marina. Ia pun kembali terpana melihat vagina Marina yang masih suci dan indah hanya ditutupi bulu-bulu halus, karena Marina tergolong apik ia sering mencukur bulunya agar terlihat rapi. Tidak tahan lagi rampok tersebut segera 'menyerang' vagina itu dengan lidahnya Dibentangkannya kaki Marina lebar-lebar, ia pun segera menukik menyerang selangkangan Marina yang sudah 'wide open' itu. Lidah tersebut bergerak lincah ke segala arah menjelajahi vagina Marina. Permainan itu berlangsung kira-kira 5 menit, lalu rampok itu maju ke babak berikutnya.
Kali ini giliran Marina yang beraksi. Sang rampok menbuka celana dalamnya sendiri. Terlihat batang penisnya yang hitam sudah benar-benar berdiri menunggu giliran, dikocok-kocoknya sebentar batang itu. Lalu diarahkannya ke wajah Marina. Digesek-gesekkannya batang penis itu di wajah cantik Marina. Marina tidak bisa menolak, ia hanya pasrah membiarkan batang itu bergesekan dengan wajahnya. Setelah itu sang rampok memaksa Marina untuk membuka mulutnya.
" HEH! Buka mulutlu!ayo isap!!AYOO!!"
Marina dengan perlahan membuka mulutnya, segera saja rudal rampok itu masuk kedalam mulutnya dan bergerak maju mundur di dalam mulut Marina.
"Hei ayo goyangin lidah lu, jilat dan isap penis gua!"
Mendengar itu Marina mematuhinya, ia mulai menjilat batang penis itu dengan perlahan. Rampok itu semakin cepat menggoyangkan pinggulnya di hadapan wajah Marina, setelah puas, ia langsung mencoba menyerang bibir Marina yang satu lagi yang berada di selangkangan.
Diarahkannya rudal itu ke lobang kenikmatan. Agak sedikit susah karena lubang tersebut masih virgin, Tetapi akhirnya berhasil diterobos juga, penis hitam dan besar itu akhirnya berhasil keluar masuk di vagina Marina. Pertama-tama gerakannya perlahan tetapi lama kelamaan semakin cepat dan brutal, ia tidak mempunyai rasa kasihan kepada Marina yang berteriak kesakitan karena dimasuki oleh penis yang begitu besar.
" Ah..Ah..ah..euh..eanaak..ayo neng..teruss..enaak..Wuuh..!" gumam sang rampok sembari memompa vagina Marina.
Sementara kedua tangan rampok bersandar di payudara Marina. Sembari sesekali dipilin-pilinnya pentil Marina seperti sedang mencari gelombang radio saja. Sungguh pemandangan yang mengundang hawa nafsu, seorang gadis cantik berkulit putih bersih dan telanjang bulat berada di posisi bawah ditindih seorang preman yang bertato. Mendapat perlakuan itu Marina hanya bisa menggeliat menahan geli dan rangsangan yang begitu hebat.Tetapi ia mencoba bertahan untuk tidak orgasme, walau dipompa sedemikian rupa oleh penis sang rampok.
20 menit kemudian, sang rampok tidak tahan lagi, akhirnya ia memuntahkan air maninya didalam vagina Marina.
"Euuh..euuhh..sstt..aah..gua ngecrot .aah..enaak.."
Gumam sang rampok sembari penisnya memuntahkan lahar putihnya itu. Tubuh sang rampok terlihat berkelejotan saat berejakulasi.. Nampak benar-benar nikmat sekali orgasme sang rampok Rampok itu masih terdiam di atas tubuh Marina dan membiarkan penisnya tetap berada di dalam vagina Marina untuk beberapa saat, Ia membiarkan sisa-sisa spermanya untuk keluar sampai tetes sperma terakhir, lalu ia mulai menarik keluar penisnya dari vagina Marina, tampak penisnya yang sudah mengecil itu masih basah karena semprotan air maninya sendiri dan cairan vagina Marina.
Lalu ia memberikan kesempatan kepada teman-temannya yang lain. Rekan rampok yang lain bergerak maju, kali ini ia menyerang Marina dari belakang. Diserangnya anus Marina dengan gencar. Posisi Marina sekarang seperti anjing yang sedang kawin..Rampok itu dengan kasar memasukkan penisnya ke lubang anus Marina. Marina hanya bisa mengerang kesakitan. Tubuhnya bergerak-gerak akibat hentakan sang rampok sampai-sampai payudaranya pun terbanting-banting akibat goyangan sang rampok.. Rampok tersebut memegangi kedua belah pantat Marina agar tetap terarah sesekali ia tampar pantat Marina seperti layaknya memecut pantat kuda. Goyangan sang rampok semakin cepat, lalu tangan kirinya menjambak rambut Marina ke arah belakang.
Lalu ditariknya tubuh Marina sampai punggung Marina telah menempel di dada sang rampok. Sang rampok segera menggerayangi payudara Marina dari belakang sambil ia menciumi leher Marina yang sexy. Kumis sang rampok yang tebal mencucuki leher Marina, sehingga ia merasa geli. Marina hanya bisa memejamkan mata menahan derita itu sambil sesekali merintih, dan mendesah sehingga desahannya semakin merangsang semua rampok yang ada dikamar tersebut.
"Euuh.. aahh.. periih.. aduuhh.. ampuunn.. paak.."rintih Marina.
"AaaAhh.. dikit lagi neengg.. ayoo.. sstt.... aahh..... Oohh..", teriak sang rampok sambil mempercepat goyangannya, rupanya ia akan segera klimaks.
Dan tak lama kemudian ia akhirnya menyemburkan air maninya didalam lubang anus Marina. Air maninya sangat banyak sampai menetes keluar menyelusuri anus dan paha Marina. Rampok itu tersenyum puas akhirnya ia bisa merasakan tubuh seorang gadis cantik yang sangat sexy bahkan ialah yang pertama kali menembus anusnya.
Setelah itu kembali giliran rampok yang lain, kali ini ia memaksa Marina untuk berlutut dan melayani penisnya dengan mulutnya. Penis rampok yang berikut ini sungguh besar dan sudah berdiri tegang. Marina tak ada pilihan lain untuk melayani kemauan rampok itu. Dengan ganas rampok itu menggoyang-goyangkan penisnya dimulut Marina.
"Ayoo.sedoott.. yang kencaang.. ayoo!!", bentaknya sambil memegangi kepala Marina dan mengarahkannya maju mundur.
Hentakannya sangat cepat sampai-sampai buah zakarnya memukul-mukul dagu Marina. Tak sampai 10 menit ia pun tidak tahan lagi, sentuhan lidah dan bibir Marina membuat penisnya mabuk berat. Ia pun segera memuntahkan air maninya yang banyak di dalam mulut Marina,
"Aaahh.. enaak.... aahh.... aahh.... Ouhh.... Oouhh... sstt....", erangnya sambil menahan kepala Marina agar tidak lepas saat ia berejakulasi dan seluruh air maninya tumpah ruah di dalam mulut Marina.
Marina terpaksa menelain air mani itu sampai habis. Setelah itu para rampok yang lain tidak sabar lagi, mereka maju bersamaan rupanya Marina akan diperkosa rame-rame.Seorang mengambil posisi untuk menyerang dari belakang, tubuh Marina ditaruh diatasnya dengan posisi memunggungi rampok tersebut. Lalu yang lain menyerang vagina Marina, sementara seorang mengambil posisi di dada Marina, ia meletakkan penisnya dan bergerak maju mundur diantara payudara Marina yang didempetkan sehingga menjepit penisnya, seorang lagi mengangkangi kepala Marina dan memasukkan rudalnya ke mulut Marina, sementara seorang rampok yang lain mengambil tangan kanan Marina dan membuatnya mengocok penis nya.
Rasanya sungguh nikmat dikocok oleh tangan mungil Marina. Mereka terus mengerjai Marina dengan mantap di posisinya masing-masing mereka terus bergiliran berotasi mencicipi anus, vagina, payudara, mulut dan tangan Marina. Beberapa saat kemudian Marina tidak tahan lagi, ia pun akhirnya hancur juga pertahanannya, akhirnya Marina ejakulasi dengan deras, cairan Marina keluar sangat banyak karena ia sedari tadi menahan rangsangan yang ia terima.
Peristiwa itu disambut para perampok dengan teriakan-teriakan tertawa membahana, bahkan tanpa rasa jijik seorang dari mereka menjilat cairan vagina Marina.
"Sluurrpp..sluurrpp..hmm..nikmaat..rasanya air mani pertama gadis perawan..hahaha.."
Marina dikeroyok selama 1/2 jam tidak lama kemudian satu persatu nyaris bersamaan para perampok itu orgasme di tempat proyeknya masing-masing. Tubuh Marina yang sexy itu sudah penuh oleh sperma.
Para perampok tertawa puas, Marina berpikir mimpi buruknya telah berakhir, ternyata ia salah, 3 orang rampok yang pertama rupanya belum puas, mereka merangsek maju lagi dan memperkosa Marina untu kedua kalinya. Bahkan salah seorang dari mereka mengambil obeng yang mereka pakai untuk membuka pintu dan memasukkan gagang obeng besar itu ke vagina Marina. Dikocok-kocoknya vagina Marina dengan gagang obeng itu, Marina menggeliat kesakitan dan kenikmatan. Ia memang merasakan perih di lubangnya tapi juga merasakan kenikmatan tiada tara.
Marina menggeliat dan membanting tubuhnya ke kiri dan kekanan membuat rampok itu semakin cepat mengocok vagina Marina dengan obeng. Akhirnya Marina kembali ejakulasi untuk kedua kalinya. Sang rampok begitu senang melihat cairan mengalir deras dari vagina Marina, lalu kembali ia menggarap tubuh Marina sampai puas. Kedua rekan yang lain dengan sabar menanti giliran.
Akhirnya Marina digilir oleh masing-masing rampok itu 2x. Setelah puas menggarap Marina, para rampok itu segera beranjak pergi sambil membawa barang jarahannya meninggalkan Marina yang masih bugil terkulai lemas di ranjangnya yang penuh dengan bercak sperma dan darahnya. Dia hanya bisa menangis sesegukan meratapi nasibnya.. Oh..mimpi buruk apa aku..isaknya..Kasihan sekali Marina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar