Jumat, 05 Agustus 2011

DESAH PENYESALAN SANG SISWI PKL

Nurmalinda bisaa dipanggil Linda baru saja masuk kerja praktek . Sesuai dengan jurusan yang diambilnya di sebuah SMK Pariwisata, siswi berjilbab itu memilih praktek kerja di sebuah hotel bungalow di daerah jawa barat , di kota yang terkenal dengan sebutan Paris van Javanya itu . Linda menjadi room servis di bungalow tersebut .
Usianya belum genap 17 tahun , wajah siswi SMK itu memang cantik khas ABG sebagaimana umumnya gadis-gadis asal Jawa Barat . Tubuhnya langsing , dengan tetek yang tak terlalu besar . Kulitnya putih mulus dengan jilbab putih yang dililitkan seleher menghiasi kepalanya menambah daya pikatnya. Namun kelebihan lain dari pesona keindahan tubuhnya yaitu sepasang bokong bulat nan sekal. Nampak indah bergoyang kala ia berjalan melenggak-lenggok.
Linda selama ini dikenal temannya sebagai gadis berjilbab yang kuper dan pemalu , jarang sekali mau ikut temannya , bepergian . Dia lebih senang berdiam diri dirumah . Pernah sekali Linda punya pacar sewaktu kelas satu dulu tapi kisah kasih itu hanya seumur jagung. Tapi jauh dalam lubuk hatinya Linda sebenarnya mengharapkan punya seorang kekasih . Siswi SMK berjilbab itu ternyata mempunyai birahi yang cukup besar juga karena sering berfantasi soal hubungan sex tapi tak pernah di ungkapkannya . Entah mungkin karena terpengaruh oleh kasak-kusuk dari beberapa teman-teman sekolahnya yang sudah mengenal seks bebas. Kalau fantasinya berlangsung dia menjadi birahi, maka dia akan melakukan masturbasi untuk memuaskan dirinya sendiri.
Hari itu , kira kira pukul 11.00, saat Linda berjalan menuju dapur di hotel itu, Linda melewati beberapa rumah bungalow sewaan itu. Sayup-sayup kupingnya menangkap suara suara manja dari seorang gadis. Sejenak gadis berjilbab itu menghentikan langkahnya. Lalu Linda mencari sumber suara itu , dan dia menemukan sebuah bungalow dengan jendela yang tak tertutup rapat.
Dari celah jendela itu Linda melihat seorang pria yang setengah baya sedang asyik menonton blue film di laptopnya. Hati siswi PKL berjilbab itu berdegup penasaran akan adegan film biru yang sedang berlangsung di laptop milik pria tersebut. Linda pun terangsang birahinya akibat suara –suar yang keluar dari speaker laptop tersebut dan terasa memeknya menjadi lembab. Linda menghentikan intipannya . Kepalanya yang terbalut oleh jilbab putih seleher itu melongok ke kiri dan ke kanan, Dia kawatir ada orang lain yang melihatnya . Siswi PKL berjilbab itu akhirnya memutuskan meninggalkan tempat itu.
Saat ini Linda sedang berada di kamar mandi. Lalu seraya menghadap cermin yang ada di wastafel itu siswi berjilbab itu melepas baju yang dikenakannya. Baju kemeja putih lengan panjang dengan tag name kuningan serta rok hitam semata kaki. Yang tinggal dikenakannya hanyalah jilbab putih seleher serta BH dan celana dalam. Lalu dicopotnya bra yang berwarna pink, teteknya yang yang hanya sekepalan pria dewasa itu tampak menawan dengan lingkar agak kemerahan, serta puting yang kecil. Puting itu tampak menonjol sedikit karena desakan birahi Linda .
Tangannya perlahan meraba sendiri teteknya, matanya terpejam saat jarinya meraba putting susunya sendiri . Rasa nikmat segera dirasakannya . Tangan yang sebelahnya pun menyusup masuk ke balik celana dalam yang berwarna senada dengan branya . Sambil mengatup bibirnya rapat, jarinya merabai memeknya sendiri .
Sesaat kemudian Linda duduk diatas toilet, seraya melepas celana dalam pinknya . Kakinya pun membuka lebar. Memeknya yang basah, bukit memeknya dengan bulu-bulu halus nampak terlihat merangsang untuk di nikmati. Jarinya segera merabai bibir kemaluannya yang rapat itu.
Jari siswi berjilbab yang kini telanjang itu bergerak ke atas dan kebawah. semakin lama gerakkan jarinya kian cepat. Pikirannya melayang berfantasi , dirinya sedang bercumbu hebat dengan seorang cowok. Semua itu membuat Linda semakin birahi, memeknya tampak semakin basah sekali.

Pantat gadis berjilbab itu tiba tiba terangkat, dia menahan sebentar lalu terlihat tubuhnya bergetar beberapa kali, kemudian pantat sexynya terhempas kembali ke pinggir toilet duduk .
Jam 13:00, siswi berjilbab itu nampak sedang mendorong troly membawakan makan atau minuman kepada tamu yang menginap di bungalow tersebut. Merapikan kamar bungalow, jika tamu sudah chek out dan lainnya. Selebihnya dia hanya menunggu perintah dari atasannya . Sampai jam kerjanya berakhir.
Keesokan harinya saat Linda melintas didepan bungalow dimana ia mengintip kemarin jendala kamar itu nampak terbuka lebar membiarkan semilir angin gunung menyejukkan ruangan tersebut. Siswi PKL berjilbab itu terus saja lewat dan menoleh ke arah jendela itu dan tatapannya beradu dengan pria setengah baya penghuni kamar bungalow tersebut. Linda pun agak grogi lalu menyapa dengan sopan,“Maaf, pak ..selamat siang..”
“Siang.“, jawab pria itu singkat sambil duduk di sofa menghadap laptop miliknya. Linda segera berlalu diiringi tatapan tajam pria paruh baya itu.
“Wah jangan-jangan lagi mau nonton lagi dia”, ujarnya dalam hati.
Esoknya Linda ditugasi oleh atasannya untuk membereskan kamar bungalow tempat pria paruh baya pemilik laptop itu menginap. Nampaknya ia sedang keluar karena ada urusan. Kakinya melangkah menuju bungalow yang dimaksud sembari mendorong trolley yang berisikan sprei, selimut serta sarung bantal dan handuk pengganti. Saat sedang bekerja membereskan tempat tidur, matanya tertumbuk ke laptop milik pria paruh baya tersebut diatas meja. Jantungnya berdegup, penasaran kala dilihatnya laptop tersebut masih dalam keadaan “on” walaupun dalam posisi layarnya tertangkup. Rasa penasarannya membuat siswi PKL berjilbab itu nekat mengangkat layer laptop tersebut. Dan alangkah kagetnya Linda kala melihat wallpaper pada layar laptop tersebut. Sosok perempuan berjilbab namun bugil sedang berpose menantang birahi pria. Dirinya tidak mempercayai apa yang dilihatnya namun begitulah apa yang terpampang di layar komputer itu. Lalu mata gadis berjilbab itu melihat ada aplikasi dalam kondisi minimized di windows bar laptop tersebut. Aplikasi berupa movie player tersebut berbunyi jilbab doggy.wmv. Darahnya berdesir kala jemarinya mengklik aplikasi itu. Dan benar saja, saat movie player tersebut bekerja dengan mata terbelalak dilihatnya adegan seks seorang perempuan berjilbab dengan rok tersingkap sepinggang sambil menungging sedang melenguh nikmat kala disodok-sodok dari belakang oleh seorang pria. Suara dan adegan penuh birahi tersebut membuat siswi berjilbab yang sedang PKL tersebut hanyut dan terlena. Akibatnya Linda tidak mendengar bunyi pintu kamar yang terbuka dan dikunci oleh pemilik kamar tersebut. Dengan wajah sumringah pria paruh baya penyewa itu memelototi tubuh siswi PKL berjilbab yang nampak hanyut oleh adegan porno yang sedang berlangsung di layar laptop tersebut. Nampaknya kondisi ini seperti sudah sengaja diatur untuk menjebak Nurmalinda sang siswi PKL berjilbab.
Tontonan selesai, Linda bangkit dari tempat duduk alangkah terkejutnya kala dilihatnya pemilik laptop tersebut telah berada di kamar ini sambil berdiri di depan pintu masuk.
“Eh..eh .. selamat siang pak ..”, ujar ABG berjilbab itu terbata-bata. Wajah cantik terbalut jilbab putih seleher itu nampak merah padam karena malu sekaligus takut karena tertangkap basah memakai barang milik orang lain tanpa izin. Lalu terburu-buru Linda bergegas mengemas sprei dan kasur tempat tidur yang telah diganti tadi keatas trolley. Namun pria paruh baya tersebut masih berdiri di depan pintu kamar tersebut menghalangi niat kabur Linda.
“Mmaaf pak saya mau keluar”, ujar siswi berjilbab tersebut gugup memohon pria tersebut menyingkir dari pintu. Melihat pria tersebut bukannya mempersilahkannya pergi malah bergerak mendekatinya, siswi SMK berjilbab tersebut itupun mundur teratur secara perlahan.
Terpojok disudut kamar bungalow siswi berjilbab jurusan perhotelan tersebut hanya bisa diam was-was ketakutan menanti apa yang hendak dilakukan oleh pria paruh baya penghuni kamar hotel ini.
Raut wajah pria tersebut perlahan berubah seperti orang marah. “Kamu tahu apa yang kamu lakukan tadi? Kamu sudah berani melanggar privacy saya dengan mengutak-ngatik laptop saya! Tahu apa hukumannya!”, hardik pria tersebut dengan suara seperti marah dibuat-buat. Siswi PKL berjilbab yang ditegur pria itu hanya berdiri diam tertunduk di sudut kamar.
“Heh! Kamu dengar nggak sih!”, hardik pria itu lanjut.
“I…iyaa..pak”, sahut Linda dengan suara parau ketakutan.
“Kamu akan saya laporkan ke pihak manajemen! Biar kamu dihukum dikeluarkan dari sini!”, gertak pria itu seraya melangkah mendekati dan mengangkat gagang telepon yang ada di meja kaca kamar tersebut.
“Ja..jangann pak! Tolong saya jangan dilaporkan. Nanti saya bakalan tidak lulus, Juga bisa-bisa ss..saya…say..aa”, seru Linda dengan sikap memelas ketakutan. Dirinya saat itu benar-benar dilanda kekalutan yang amat sangat. Sudah terbayang konsekuensi berat yang akan diterimanya.
Sesaat pria itu menatap Linda tajam lalu menaruh kembali gagang telepon yang telah diangkatnya tadi seaya berkata, “Baik. Kamu tidak akan laporkan.”
Sesaat siswi PKL berjilbab itu merasa plong seakan baru saja lolos dari maut. Akan tetapi pria tersebut berkata lebih lanjut, “Eit ada syaratnya. Kamu harus tenggak soda dalam botol ini sampai habis sebagai hukuman!”, ujarnya seraya membuka kulkas kecil yang ada di dibawah meja kaca.
Dengan kening mengernyit seolah tidak percaya, Linda berpikir keras apa tujuan dibalik ucapan pria tersebut. Walau ragu karena curiga namun diterima juga minuman soda itu oleh sang siswi PKL berjilbab tersebut. Lalu seraya duduk di pinggir tempat tidur, tanpa pikir panjang diteguknya minuman tersebut. Namun tanpa sepengetahuan ABG berjilbab itu, minuman ringan tersebut telah dibubuhi obat perangsang dosis tinggi. Nampaknya pria paruh baya tersebut memang sudah mempersiapkan segalanya untuk menjebak sang siswi PKL berjilbab itu. Pria paruh baya itu tersenyum penuh arti kala botol soda itu telah ditenggak Linda sampai habis.

Dan minuman ringan yang tercampur obat perangsang tanpa rasa itu , segera mengalir masuk ke tenggorokkannya, lalu beredar dalam tubuhnya . Obat perangsang itu akan segera di serap oleh tubuh gadis cantik berjilbab itu serta mempengaruhi system syaraf di otaknya .
Untuk beberapa saat pria paruh baya yang kemudian diketahui kemudian bernama Hardi diam berdiri mengatupkan kedua tangannya didada seraya menyenderkan pantatnya dipinggir meja rias. Ditatapnya gadis berjilbab yang duduk dipinggir tempat tidur itu sembari menunggu tanda-tanda reaksi dari obat perangsang tersebut.
Beberapa menit kemudian siswi PKL berjilbab yang sedang duduk terdiam tersebut tiba-tiba nampak gelisah . Terlihat dia duduk dengan tidak nyaman. Nampak gadis cantik berjilbab itu seakan-akan mengatupkan kedua pahanya hendak menahan sesuatu yang hendak keluar. Nafasnya pun mulai berdengus tidak beraturan.
“Nah itu dia yang kutunggu!”, teriak Hardi dalam hatinya. Beringsut pria itu menarik meja kecil tempat laptop miliknya berada seraya mengklik video player yang berisi adegan perempuan berjilbab yang sedang disetubuhi. Erangan dan desahan yang keluar speaker laptop tersebut membuat siswi PKL berjilbab yang sedang duduk di pinggiran tempat tidur itu terkesiap. Dengan tatapan terkesima dilihatnya adegan birahi tersebut dengan nafas naik turun. Di tengah usaha Linda yang sekuat tenaga menahan dorongan birahi dalam tubuhnya akibat obat perangsang tanpa sepengetahuannya, si pria paruh baya telah meletakkan sebuah digital camera recorder dalam keadaan “rec on” kearah siswi cantik berjilbab itu.
Hardi pun lalu duduk disamping Linda seraya mengelus-elus punggungnya. Refleks Linda menolak, “ha… gak…jang…ngann…ah..”, dengan nafas naik turun. Namun sia-sia karena pria tersebut telah memeluknya erat-erat dari samping. Tenaga kuat pria tersebut menahan rontaan siswi cantik berjilbab tersebut dengan mencengkeram kedua lengan Linda.
Lalu Hardi pun berbisik di kuping Linda yang tertutup oleh jilbab putih seleher miliknya, “Linda… kamu suka film itu kan?”. Yang ditanya hanya bisa diam tertunduk malu dengan rona wajah memerah malu. Dunia seakan menjadi samar-samar dalam penglihatannya akibat gejolak yang hebat di dalam tubuhnya. Akal sehatnya seakan menjadi beku akibat rangsangan birahi yang belum pernah dirasakannya selama ini. Wajar saja, itu semua akibat dosis obat perangsang yang telah masuk kedalam tubuhnya amatlah tinggi.
Pria itu melanjutkan kata-katanya ,“Kamu sudah punya pacar?”. Linda hanya bisa menggeleng lemah.
“Nah kebetulan dong. Jadi pacar saya aja hari yah?”, rayu Hardi.
Linda semakin tak bisa berpikir jernih, di tambah rayuan rayuan Herbert yang terus di lontarkannya, “Linda kamu cantik sekali manis. Baru kali kulihat cewek berjilbab cantik seperti kamu.”.”Aku sudah lama jatuh hati sama kamu dari pertama kali melihat kamu di hotel ini. Belum pernah aku merasa jatuh cinta yang seperti ini.”, gombal Hardi seraya mengecup pelan kuping Linda yang tertutup oleh jilbab itu.
“Sayang aku boleh cium kamu?”, rayu Hardi lanjut. Linda hanya bisa diam tertunduk dan tersipu malu.
Dorongan obat perangsang itu begitu kuat membuat syaraf-syaraf di otak siswi PKL berjilbab itu tak bisa bekerja sempurna. Libidonya meningkat, tak terkontrol. Linda pun mengangguk, sambil memejamkan matanya. Tanpa membuang waktu Hardi mulai mencium bibir mungilnya. Melumatnya mendesak masuk lidahnya ke dalam mulut Linda, menggelitik langit langit mulutnya.
Detak jantung siswi cantik PKL berjilbab itu pun meningkat tajam, Hardi yang berpengalaman itu tahu Linda sudah mulai terangsang. Hardi mulai merabai dadanya yang masih tertutup hem putih lengan panjangnya itu membuat Linda merintih.
”Jangan Ommh.. malu ..”. Tidak peduli Hardi menjilati lehernya yang masih terbungkus oleh kain jilbab yang dikenakan Linda.
”Sayang, saya suka sama kamu, jangan kawatir tenang aja , nikmati..”, ujar pria itu berusaha menenangkan siswi PKL berjilbab itu.
Siswi berjilbab jurusan perhotelan itu benar benar tak kuasa menolak semuanya, dia hanya pasrah menikmati permainan Hardi.
Kembali Hardi menciumi bibir Linda lagi. Linda pun membalasnya dengan penuh nafsu . Dengan cepat Hardi melepas kancing hem putih lengan panjang yang di kenakan Linda. Linda sama sekali tak bisa menolak. Dadanya telah terbuka, dia memakai bra putih. Tangan Hardi dengan cekatan melepas bra putih itu. Kini matanya bebas menatap tetek milik siswi cantik berjilbab jurusan perhotelan itu.
Tetek yang terbuka itu tak luput dari sentuhannya. Tubuh Linda gemetar, baru kali ini teteknya di sentuh tangan pria. Putingnya yang kecil kemerahan juga di mainkan dengan liar oleh jari Hardi. Linda pun jadi mendesah karenanya, “Ahh...ehhh….mhhh Ommhh..ohh…“, erang Linda.
Lidah Hardi pun menjulur, menjilat puting susu Linda yang tampak menonjol keluar. Gadis cantik berjilbab itu sudah sepenuhnya dikuasai birahi. Hardi dengan bernafsu melumat, menyedot tetek Linda. Membuat ABG berjilbab itu semakin birahi. Suara erangan nikmat Linda terdengar, menambah gairah Hardi.
Tangan Hardi pun beraksi menarik-narik rok hitam semata kaki Linda hingga tersingkaplah betis dan paha mulus putih siswi PKL berjilbab nan cantik itu. Tangan Hardi dengan lembut meraba-raba paha putih mulus Linda. Siswi PKL berjilbab itu sudah sangat terpengaruh dengan obat perangsang itu seakan tak lagi berkuasa atas tubuhnya.
Perlahan kedua tangan Hardi mengelus-elus paha putih Linda, sambil terus menarik rok hitam semata kaki milik siswi berjilbab itu. Seakan terhipnotis oleh obat perangsang itu, Linda membantu pria yang sedang mengangkat rok hitamnya itu hingga sepinggang dengan mengangkat sedikit pantatnya dari duduk. Sambil terus meraba dan mengelus pangkal paha Linda, sedikit demi sedikit direnggangkanlah kedua kaki siswi PKL berjilbab itu. Hardi dapat jelas melihat bercak basah, cairan nikmat yang merembes dari memek Linda membasahi selangkangan celana dalam putihnya.
Seraya melontarkan rayuan gombalnya, “Sayang, saya cinta kamu, saya akan membahagiakanmu.”, Hardi lalu menjilati telinga Linda dari luar kain jilbab yang menutupi kepalanya itu sehingga membuatnya terangsang geli.
Satu sentuhan lembut jari Hardi tepat di selangkangan celana dalam putih milik Linda, membuat suara erangan birahi keluar dari mulut Linda, “Eehh …… “.
Lidah Herbert terus aktif menyapu puting susu Linda, teteknya tampak mengeras karena nafsu. Disertai gerakan-gerakan jari Hardi di atas selangkangan celana dalamnya, membuat tubuh gadis cantik berjilbab ini bergejolak.
Pengaruh obat perangsang itu begitu kuat membuat Linda tak bisa bertahan lama dengan birahinya. “Ohh..ahhh..mmh,,Oommhh sudah..gak kuat lagi...”, erang Linda ketika jari Hardi bergerak semakin cepat di selangkangan celana dalamnya. Hardi tidak berhenti, jari itu bergetar semakin liar sedang puting susu perempuan muda berjilbab itu juga dijilat dan disedot-sedot dengan liarnya. Tubuh Linda mengejang lalu memekik kala menikmati orgasmenya.
Rasa nikmat yang berbeda dan baru pertama kali di rasakannya. Nafasnya masih memburu di sertai degup jantungnya yang berdetak cepat. Hardi pun menciumi bibir indah Linda, “Sayang, kamu merasa nikmat?”, tanyanya . Hardi pun mendiamkan gadis berjilbab itu sebentar sambil terus menciumi bibirnya dengan mesra.
Kemudian tangan Hardi perlahan melepas celana dalam putih Linda yang telah basah itu. “Omm..jj..jangan..saya malu…”, kata gadis cantik yang masih mengenakan jilbabnya itu dengan berusaha menghentikan tangan Hardi. Tapi usaha itu sia sia, tangan Linda sepertinya kehilangan tenaga. Tangan Hardi tak bisa di hentikan, sampai celana dalam Linda akhirnya terlepas dari selangkangannya.
Hardi melihat bukit kemaluan Linda dengan bulu bulu tipis yang sangat merangsang itu. Dengan dua jarinya, bibir memeknya di kuak lebar oleh Hardi. Linda mengerang. Mata pria paruh baya itu menatap memek sang siswi PKL berjilbab, dengan liangnya yang rapat serta basah. Klitorisnya tampak memerah dan membesar. Lidah Herbert menjulur menjilati klitorisnya. Lagi-lagi Linda mengerang nikmat.
Rasa rasa nikmat yang belum pernah di rasakannya. Saat klitorisnya bersentuhan dengan lidah seorang pria. Rasa yang selama ini cuma ada dalam fantasi liarnya sekarang tengah di rasakan dengan sesungguhnya.
Jilatan lidah Hardi di klitorisnya terus membangkitkan nafsu birahi Linda. Sebentar saja gadis berjilbab itu telah kembali birahi. Linda terus mengerang kenikmatan. Lendir memek siswi PKL manis berjilbab itu mengalir terus. Rasa nikmat dan gatal mendera klitorisnya yang tegang terangsang.
Dan tubuhnya kembali menegang. “Nnhh…ahhh…sshhh..ngghh..”, erangnya. Lidah Hardi terus bergerak menyapu klitoris dan membawa Linda kembali mengejang kerena orgasme. Tubuh ABG berjilbab itu pun kembali lemas.
Setelah beberapa saat, Hardi membawa tubuh setengah bugil Linda dan membaringkannya di ranjang itu. Pria itu lalu menyibakkan hem putih lengan panjang siswi PKL berjilbab itu lebar-lebar sambil menyingkap bra yang dikenakan Linda keatas. Tubuh Linda yang sudah lemas dan tak bertenaga itupun membiarkan pria paruh baya itu menyingkap dan menggulung rok hitam semata kaki miliknya hingga sepinggang.
Sekarang Linda telah berbaring di ranjang dengan keadaan serba terbuka. Hardi pun mulai membuka pakaiannya sendiri. Kontolnya yang tegang itu sudah siap untuk memasuki tubuh siswi cantik berjilbab itu. Hardi lalu menghampiri Linda seraya mengangkat kepala Linda yang masih terbungkus jilbab putihnya, pria itu meminta Linda mengoral kontolnya. “Haah?! Jangan....saya gak bisa”, kata Linda.
“Aayo coba saja. Jilat dulu saja.”, pinta Hardi. Perlahan tangan Linda menyentuh daging bulat panjang itu. Baru kali ini gadis cantik berjilbab sepertinya memegang kontol seorang pria. Tangan Linda yang lembut terasa nikmat bagi kontol Hardi.
“Ayo, sayang jilatin dong.”, rayu Herbert. Linda sedikit ragu untuk melakukan hal itu. Tapi Herbert terus mendesaknya. Lidah Linda pun menjulur dan menjilati ujung kontolnya. Tapi Linda tak mau mengulum kontol itu. Herbert mendorong kontolnya hingga ke mulut Linda. Tapi siswi PKL berjilbab itu mengatupkan mulutnya rapat-rapat.
“Ayo dong sayang, kulum dong”, pinta Hardi. Gadis berjilbab itu pun perlahan membuka mulutnya. Kontol itu segera melucur masuk ke dalam mulutnya. “Hemmfffhh…ughh….“, suara Linda tertahan kontol itu. Hardi menggerakkan kontolnya dalam mulut Linda . Tapi Hardi tak begitu menikmati oral sex dari Linda karena siswi berjilbab ini tak berpengalaman sama sekali.
Hardi lalu memutuskan untuk segera mencicipi tubuh gadis cantik berjilbab ini. Hardi semakin mendekat tubuh Linda dengan tatapan penuh nafsu terhadap wajah cantik Linda yang dihiasi jilbab putih selehernya. Dia membuka lebar kedua kaki Linda dan menahannya. Kepala kontolnya sudah menempel tepat di bibir memeknya.
Linda memejamkan matanya dan dia bersuara lemah, “Saya masih perawan .. saya takut Oomm… “, pintanya mengiba.
“Linda sayang tenang saja, saya akan pelan-pelan koq.”, kata Hardi.
Kontol Hardi perlahan mendesak membelah bibir memek siswi cantik berjilbab tersebut. Perlahan tapi pasti semakin masuk semakin dalam, membuka belahan memek Linda lebih lebar lagi. Gadis berjilbab itu nampak meringis, kala kontol itu bergerak masuk lebih dalam. “Ahhh..sakit..stop sakit Omm!”, erang Linda kesakitan.
Hardi pun benar benar menikmati jepitan erat memek siswi PKL berjilbab ini. Dia mulai bergerak maju mundur, menarik keluar batang kontolnya dan mendorong masuk kembali dengan pelan dan lembut. Linda pun mengerang setiap kali kontol Hardi menusuk liang memeknya.
Setelah beberapa kali kontolnya keluar masuk, Hardi menarik habis batang kontolnya keluar dari liang memek Linda. Dan dia melihat ada bercak merah di sprei kasur dengan wajah puas.
“Akhirnya, impianku menggenjot perawan cantik berjilbab kesampaian juga. Ohh Linda..”, desah Hardi dalam hati.
“Aghh…sakit..udah..stop…!!”, erang Linda ketika Hardi kembali memasukkan batang kontolnya ke memek miliknya. Hardi benar benar menikmati jepitan erat otot-otot memek gadis berjilbab yang telah diperawaninya itu. Gerakan kontolnya lambat, walau begitu Linda tak sepenuhnya menikmati. Tapi itu tak lama, semakin Hardi mendekati puncak birahinya, semakin cepat pula kontolnya bergerak dalam liang memek siswi berjilbab yang liat itu.
Gerakan Hardi pun makin lama semakin liar. Seraya mencengkeram rok hitam panjang yang telah tergulung sepinggang, digerakkannya kontol itu terus keluar masuk dengan kecepatan tinggi. Sehingga membuat kepala Linda yang terbalut jilbab seleher itu menggeleng kekanan dan kekiri seraya mengerang kesakitan. Hardi tak peduli lagi karena yang dirasakannya saat ini hanyalah nikmat cengkeraman memek dan tubuh siswi PKL berjilbab ini.
“Akkkhh…oukkkhh…ammpuunn…suddahh…omm”, erang gadis cantik berjilbab ini lirih.
“Ssshhh…emmmhh..sayyangghh…ohhh…nnihh…nih!”, racau pria tersebut tak memperdulikan rintihan gadis berjilbab korbannnya ini.
“Kammuhh…cinntakuhh…cewwekk…jilbab…memmekk...ennakkhh..hihh..!”, racau Hardi semaunya seraya terus memompa kontolnya sekencang-kencangnya, membelah liang surgawi siswi PKL berjilbab tersebut.
Kontolnya terus bergerak keluar masuk semakin cepat, menghentak-hentak keras dan tiba-tiba “Oohhh….”, lenguh Hardi panjang dengan tubuh melengkung kebelakang seraya menekan batang kontolnya dalam-dalam ke liang memek Linda.
Dengan rona wajah terkesiap dan mata terbelalak saat itu juga Linda merasakan cairaan hangat sperma Hardi telah memenuhi memeknya. Perlahan Hardi mencabut batang kontolnya dan sebagian dari spremanya keluar dari liang memek siswi PKL berjilbab itu beserta darah perawannya. Ditariknya ujung rok hitam semata kaki yang disingkapkan sepinggang tadi untuk kemudian dijadikan lap pembersih cairan kental sperma bercampur darah perawan Linda yang menempel di kontol milik Hardi.
Linda merasakan seluruh tubuhnya lemas dan seperti tak bertulang. Terasa juga ada rasa nyeri berdenyut di memeknya. Kemudian Hardi membungkukkan badannya seraya membelai kepala Linda yang dibalut jilbab putih yang nampak basah oleh keringat. Lalu pria itu kemudian mencium bibirnya. Puas melumat bibir korbannya, Hardi membereskan pakaiannnya seraya memematikan digicam recorder yang digunakan untuk merekam adegan persetubuhan tadi. Tak lama kemudian Linda pun tertidur pulas tanpa menyadari pria paruh baya itu telah merekam adegan mereka berdua.
Bunyi bip yang terus menerus dari jam tangan digitalnya membangunkan tidurnya. Waktu sudah menunjukkan pukul 14:10, yah ini memang saatnya untuk bangun dan mempersiapkan diri untuk bertugas.
Tapi siang ini berbeda dengan hari-hari sebelumnya, tubuh Linda tertidur dengan seragam serba tersingkap dan dia masih merasakan nyeri di memeknya.
Linda pun bangun dari ranjang itu, dia merapikan pakaian seragamnya yang awut-awutan. Dia merapihkanpakaian dan jilbabnya seraya matanya berkeliling mencari keberadaan pria yang telah merenggut keperawanannya tadi. Tapi dia tak menemukannya. Yang ada hanyalah selembar surat yang ditujukan kepadanya. Isinya mengenai betapa pria itu menikmati hubungan seks tadi seraya mengancam Linda agar tidak menceritakannya kepada siapapun. Karena pria tersebut memiliki rekaman adegan persetubuhan mereka tadi dan akan menjadikannya sebagai jaminan supaya Linda sang siswi berjilbab jurusan perhotelan yang sedang PKL itu mau melayaninya lagi dikemudian hari. Kata pria itu lebih lanjut, ia masih menginginkan persetubuhan dengan bermacam gaya lain dengan Linda sampai pria paruh baya itu puas.
Linda pun terduduk lemas di sofa dekat tempat tidur itu sambil termenung dan meratapi tentang kejadian tadi. Linda ingat semuanya dia sadar telah melakukan hubungan intim dengan seorang pria yang sama sekali tak dikenalnya. “Mengapa bisa terjadi, mengapa saya bisa semudah itu menyerahkan diri saya pada lelaki itu?”, bisiknya lirih dalam hati. Air mata yang perlahan meleleh keluar dari kelopak matanya seakan mengiringi derita yang akan diterimanya di kemudian hari kelak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar