Hendro adalah suami Airin sahabat istriku. Dia baru pulang dari Kairo dan kebetulan adikku titip barang buatku. Sudah hampir 10 hari Airin menelponku untuk mengambil barangnya tetapi, aku masih belum sempat juga, sampai tadi pagi Hendro sendiri yang meneleponku. Aku jadi sungkan maka kuputuskan untuk mengambilnya siang ini.
Rumah Hendro yang di Kemang ini letaknya agak ujung. Meski demikian, halaman rumahnya sangat luas dan menyenangkan sekali. Ketika aku sampai dirumahnya, tak kulihat Mercy Hendro yang biasanya parkir digarasinya. Yang ada hanya BMW putih milik Airin serta sebuah jip Pajero yang diparkir agak jauh dari halaman. Dengan bersiul siul aku turun dari mobil dan menuju pintu masuk rumah Hendro, kulihat pintu itu tertutup dan tak seorangpun yang nampak. Kupencet bel dipintu, tapi tak seorangpun yang keluar. Bila ada mobil didepan, mestinya ada orang didalam rumah itu. Aku menduga pasti Airin sedang sibuk dikamarnya sehingga tak mendengar kedatanganku. Karena sudah seringkali berkunjung kerumah ini, maka aku langsung saja menuju pintu belakang untuk mencari orang yang ada di rumah. Hendro sendiri sudah bilang kalau dia atau Airin tak ada, maka paketnya akan dititipkan pada orang yang di rumah. Benar dugaanku, pintu belakang terbuka, tetapi di dalam senyap sekali, hanya sayup sayup kudengar suara musik dari dalam. Aku jadi kuatir, apakah terjadi sesuatu dengan Airin, dengan pelan pelan aku masuk dan mencari sumber suara itu. Rupanya suara itu datang dari salah satu kamar diruang atas. Aku segera naik keatas yang kuketahui sebagai kamar pribadi Hendro dan Airin. Dengan langkah perlahan aku menuju sumber suara musik yang lembut itu. Kulihat pintunya tidak ditutup rapat sehingga suara musik itu dapat terdengar sampai di ruang bawah. Ketika kuintip dari celah pintu yang terbuka, aku tak dapat melihat apa-apa, karenanya aku mendorong pintu itu lebih lebar lagi agar aku dapat melihat apa yang ada dalam kamar itu……..
Aku benar benar terkejut ketika aku berhasil melihat kedalam kamar itu. Kulihat Airin yang telanjang bulat hanya mengenakan jilbabnya sedang berpelukan dengan seorang pria yang masih berpakaian lengkap. Aku belum dapat melihat wajah si pria, tetapi dari bentuk badannya dapat kuperkirakan bahwa pria ini masih sangat muda dan berperawakan tinggi. Pria itu asyik sekali menciumi tetek Airin yang putih montok itu. Aku berdebar debar menyaksikan semua ini, tak kusangka bahwa Airin yang selama ini kelihatannya alim ternyata suka menyeleweng. Memang, selama ini aku sering juga membayangkan kecantikan Airin, tubuhnya tinggi besar dengan profil seperti perempuan India, kulitnya putih bersih dengan badan yang agak sedikit gemuk, tetapi wajahnya cantik sekali dengan mata yang sayu dan bibir yang selalu basah dan kepala yang selalu dibalut oleh jilbab, cantik sekali. Apa yang kulihat saat ini membuktikan kalau seleraku pada Airin tidak keliru. Badan Airin benar benar mulus, pinggangnya lebar, dan jembutnya lebat sekali menutupi memeknya sampai mencapai pusarnya. Si pria itu dengan telaten menciumi tetek Airin serta meremas-remasnya dengan kalem sekali. Dari jauh kulihat lidahnya menjulur-julur menjilati puting susu Airin dan terus bergerak kebawah sampai ke pusar Airin. Diantara suara musik kudengar erangan Airin yang merasa keenakan dengan rangsangan yang diberikan oleh pria muda itu.
Aku mengagumi ketelatenan pria itu, ia benar benar kalem, semua gerakannya yang serba tenang itu pastilah membuat Airin jadi tambah bernafsu. Ketika ciuman pria itu mencapai memek Airin, kudengar Airin merintih agak keras. Rupanya pria itu mulai menjilati memek Airin yang sudah merekah penuh dengan lendir itu. Jilatannya sungguh membuat aku terkagum-kagum. Ia dengan tenang mengangkat kedua kaki Airin tinggi-tinggi sehingga memek Airin jadi terangkat keatas. Kemudian pria itu mengambil bantal dan mengganjalnya di bawah pantat Airin. Dengan posisi seperti itu ia mulai menjilati belahan memek Airin sampai ke lubang dubur Airin. Airin kulihat hanya bisa menggerak-gerakkan pantatnya saja. Rupanya ia benar benar kegelian oleh service yang diberikan oleh pria itu. Mendadak Airin berusaha untuk bangkit, si priapun lalu mendekati Airin yang membisikkan sesuatu ke telinganya. Mendengar itu si pria yang ternyata seorang anak muda dengan wajah yang tampan sekali lalu tersenyum dan mulai membuka pakaiannya. Aku jadi tambah kagum dengan anak muda yang bersama Airin ini, karena ternyata kontolnya juga hebat. Meskipun kuperkirakan tidak sepanjang kepunyaanku, tetapi bentuknya kekar dan ujungnya yang pelontos kelihatan lebih besar dari batang kontolnya sehingga menyerupai jamur. Begitu ia sudah telanjang dengan kontol yang mendongak ke atas, ia segera mendekati Airin yang sudah berbaring terlentang itu. Ia kemudian mendekatkan kontolnya ke dekat wajah Airin sementara, ia sendiri mendekatkan wajahnya kememek Airin.
Dengan posisi tersebut keduanya bebas untuk saling menikmati alat kelamin pasangannya. Benar saja, dengan rakus Airin memasukkan kontol pria tadi ke mulutnya dan menghisapnya sambil memejamkan mata. Sementara itu si pria kembali asyik menjilati memek Airin yang menganga itu. Aku lebih tertarik dengan cara sipria menjilati memek Airin, karena kulihat lidahnya yang panjang itu menjulur masuk kedalam liang memek Airin dan bukan sekedar menjilati tepi-tepi memek Airin yang sudah membengkak itu. Kulihat itil Airin justru dibiarkannya menganggur sehingga kadang-kadang justru Airin yang mengulurkan tangannya untuk menggosok itilnya sendiri. Benar-benar hebat anak muda itu, kontolnya yang lurus itu dengan lancar masuk kedalam mulut Airin dan ketika dikeluarkan, Airin menarik kulitnya kebawah sehingga ujungnya yang seperti topi baja itu terbuka lebar, dengan guratan yang dalam memisahkan ujung kontol dengan batangnya. Dipusat rasa geli itulah Airin menjulurkan lidahnya dan menjilatinya berulang-ulang sampai pria itu menggeliat-geliat menahan geli. Aduh betul-betul gila yang dilakukan orang orang ini, aku sudah tak kuat menyaksikan semua ini. Kontolku yang ngaceng sampai terasa sakit karena terjepit celanaku. Tetapi, aku tak dapat berbuat apa apa kecuali melihat saja. Hebatnya, mereka betul-betul menikmati permainan pendahuluan ini, karena sampai sebegitu lama belum kelihatan gelagatnya mereka akan mulai bersetubuh yang sebenarnya. Aku makin yakin kalau Airin adalah seorang hyperseks. Aku merasa benar-benar kecolongan, karena tak pernah kusangka kalau Airin begitu hot dan ahli dalam hubungan seks. Isteriku yang selama ini kuanggap jago, ternyata masih belum ada seujung kuku dibanding dengan Airin. Padahal, bila dilihat dari posturnya, isteriku adalah seorang seks maniak, karena isteriku agak bungkuk dan aku diam-diam juga tahu kalau isteriku juga suka main dengan pria lain. Tetapi, selama ini aku diam saja, karena teman mainnya rata-rata orang dari kalangan atas dan aku yakin kemampuan mereka tidak di atasku. Kenapa isteriku kok mau main main dengan mereka, penyebabnya hanya satu, isteriku juga menyukai avontuur, jadi hubungan seks yang sifatnya curi-curi itu sangat disukai oleh isteriku. Akupun juga suka seks seperti ini. Tetapi, sampai saat ini aku dan isteriku belum pernah saling terbuka, mungkin kalau kami bisa terbuka maka makin banyak kenikmatan yang bisa aku reguk.
Lamunanku jadi buyar ketika kulihat Airin berdiri sambil melap memeknya dengan sehelai handuk, sementara si pria berdiri juga disampingnya sambil memperhatikan semua gerakan Airin. Selesai membersihkan memeknya, Airin berjongkok didepan sipria dan mulai lagi mengulum kontolnya. Dari kejauhan kulihat si pria memegang kepala Airin yang sudah menelan habis batang kontolnya itu. Rupanya Airin hanya sekedar membersihkan kontol pria itu agar tidak berlendir karena, setelah itu ia mengeluarkan kontol pria itu dan langsung memeluk si pria sambil berdiri serta mengangkat kaki kirinya ke atas tempat tidur. Dengan posisi seperti itu, si pria muda menggenggam kontolnya sendiri dan menepatkannya diantara selangkangan Airin. Setelah dirasakan sudah masuk Airin langsung mengangkat kedua kakinya dan melingkarkan ke pantat si pria sementara dari belakang kulihat kontol sipria itu lenyap ditelan memek Airin. Sambil memegang pantat Airin dan Airin merangkulkan tangannya dipundak, keduanya asyik berciuman. Aku benar-benar tak tahan. Aku pergi menjauh dari kamar itu dan mengeluarkan handphone untuk menghubungi Airin dikamarnya itu. Aku sudah benar benar nekad ingin ikut nimbrung dalam permainan itu, dan aku sudah tidak memikirkan akibatnya lagi. Rasanya apapun yang terjadi aku akan hadapi yang penting ngacengku ini bisa hilang.
Dari kejauhan kudengar HP Airin berdering, tetapi tidak juga diangkat, aku yakin bahwa Airin sedang menguber kenikmatan jadi dia agak acuh dengan dering HP itu. Aku tak mau kalah, aku juga terus menunggu. Akhirnya HP itu diangkat juga, jantungku dag dig dug karena tegangnya.
“Hallo….siapa ya ?” kudengar suara Airin yang agak serak dan mendesah.
Aku yakin Airin menerima telfonku itu sambil terus bersetubuh,
” Airin ya…ini aku Roy, kenapa sih kok lama menerimanya ?”
“Oh Roy, maaf aku sedang di kamar mandi, ada apa Roy, apa kamu mau ambil paket dari Kairo ?”
Dalam hati aku tertawa mendengar kebohongan Airin itu, “Nggak Rin, kok rasanya suaramu aneh sepertinya kamu sedang menikmati sesuatu gitu lho”
Sambil berbicara begitu aku kembali mendekati pintu kamar tadi. Ketika kuintai benar dugaanku, tubuh Airin masih bersatu dengan tubuh pria itu, tetapi sekarang posisinya lain, pria itu berbaring sementara Airin duduk dipangkal pahanya, aku yakin bahwa saat itu kontol si pria terbenam dalam memek Airin.
Mendengar perkataanku Airin tertawa ” Menikmati apa Roy ?”
“Barangkali aja kamu sedang main dengan Hendro ya ?”
Airin tertawa dan berkata lagi “Kamu ini ada ada saja Roy”.
Aku lalu menjawab dengan agak berbisik ” Rin, aku sebenarnya sudah dalam rumahmu, aku sudah lihat kamu main main sama cowok di kamarmu, aku sekarang nunggu kamu dikamar sebelah, cepetan deh”
Tanpa menunggu jawaban Airin, telfon kututup dan aku masuk ke kamar sebelah dan menunggu dengan berdebar debar. Lebih dari lima menit Airin tidak juga kunjung muncul, aku jadi berpikir apakah dia menyelesaikan hajatnya terlebih dahulu ataukah dia lagi bingung menyuruh si cowok itu untuk pergi. Tapi aku yang sudah terangsang nggak karuan ini langsung aja mencopot celana panjangku dan dengan separuh telanjang karena bajuku masih kupakai aku duduk dikursi sambil mengelus-elus kontolku yang rasanya jadi tambah panjang dari biasanya itu. Saat itulah pintu kamar terbuka dan Airin masuk kekamar itu, wajahnya pucat pasi dan gemetaran. Airin hanya memakai daster dan jilbab yang sudah dirapikannya. Kelihatan sekali kalau di dalamnya dia tak memakai apa-apa, karena kulihat teteknya bergerak-gerak ketika ia berjalan. Airin dengan wajah pucat mencoba untuk tersenyum melihat aku yang separuh telanjang itu. Tanpa banyak bicara aku langsung berdiri dan mendekati Airin. Aku langsung merangkul Airin dan menciumnya. Airin diam saja, entah karena perasaan takut atau bagaimana.
Aku tak perduli aku langsung membuka dasternya sambil bertanya, “Dimana anak tadi Rin ?”
Airin tak menjawab. Begitu daster Airin terbuka benar dugaanku Airin tak memakai apa-apa dibalik duster itu. Aku langsung mengulum pentil teteknya yang coklat itu dan tangannya kubimbing agar memegang kontolku yang panas ini. Airin tetap diam saja, kudorong Airin ke atas tempat tidur yang ada dikamar itu dan begitu ia terbaring langsung kukuakkan pahanya dan kucobloskan kontolku.
Tiba tiba saja Airin berkata “Roy apa cukup masuk dimemekku, hati-hati lho ”
Aku membatalkan untuk memasukkan kontolku langsung, lalu aku mengambil ludah dengan jariku untuk kuoleskan ke ujung kontolku. Setelah kulihat basah dan licin barulah kumasukkan lagi diantara bibir memek Airin yang membengkak itu. Kulihat Airin memejamkan matanya sambil menggigit bibir, sekali sentak kontolku amblas masuk kedalam liang memek Airin. Saat itulah Airin merintih dan secara refleks tangannya memelukku. Kubalas pelukannya dan kucium bibir Airin yang tebal dan merekah itu. Sengaja aku membiarkan kontolku mentok terbenam di dasar memeknya. Aku menunggu agar dia yang menggoyangkan pantat untuk merasakan enaknya kontolku. Aku hanya menciumi dan menggigiti bibirnya sambil tanganku meremas-remas teteknya yang kenyal dan montok itu. Benar saja tak lama kemudian mulai kurasakan goyangan pantat Airin berusaha untuk menepatkan ujung kontolku di bagian yang paling sensitif di dalam memeknya. Awalnya pelan-pelan kurasakan ujung kontolku digosok-gosok dinding rahim Airin. Lama-kelamaan gosokan itu makin keras dan akhirnya menggila karena Airin yang sudah hilang sungkannya sekarang benar-benar menggoyang pantatnya agar terasa nikmatnya.Begitu melihat Airin sudah bereaksi langsung kupacu kontolku dengan gerakan memutar juga untuk mengimbangi Airin. Seperti dugaanku, memek Airin tidak terlalu peret, bahkan boleh dikatakan longgar, namun nikmatnya berpetualang menyebabkan persetubuhan ini benar benar terasa lain, apalagi Airin sangat pandai membuat ujung kontolku seperti digerus setiap kali mentok didasar memeknya. Kami sama sekali tak ada niatan untuk berganti posisi karena yang kami kejar hanyalah puncak kenikmatan yaitu memancarnya air mani kami secara bersamaan.
Suara kontolku yang keluar masuk di lubang memeknya berkecipak karena lubang memek Airin sudah penuh dengan lender. Memek wanita berjilbab ini sudah becek nggak karuan. Airin sendiri sudah seperti orang kesurupan tanpa sungkan menjilati dadaku dan kadang kadang menggigit pundakku. Rasa geli yang mengumpul di ujung kontolku membuat aku jadi tak tahan lagi. Dengan melenguh keras kusemprotkan air maniku sementara itu, Airin sendiri juga mencengkeram pundakku dan menjepitkan kedua kakinya kepahaku, dia juga mencapai puncak kepuasannya.
Kubiarkan saja Airin yang kelelahan terbaring lemas sambil memejamkan matanya, kuperhatikan jilbabnya yang sudah acak-acakan. Namun demikian, wajahnya tetap terlihat cantik membuat penampilannya sangat anggun. Aku tak tahu apa yang terjadi dalam rumah tangganya, apakah Hendro tahu semua ini, dan mengapa Airin begitu berani memasukkan laki-laki disiang hari bolong seperti ini. Kenapa tak ada yang dikhawatirkannya, aku menduga pasti ada sesuatu yang misterius dirumah ini. Tetapi, aku tak perduli, karena urusanku hanyalah dengan Airin sendiri dan kalau boleh dikatakan lebih khusus lagi dengan memek Airin yang membuat birahiku jadi naik itu. Ketika membuka matanya, wajah Airin langsung merona merah, dia sangat malu kepadaku dengan semua ini.
“Roy, kamu jangan bilang pada Hendro ya, aku malu sekali lho”
Aku tak menjawab hanya kucium bibirnya yang tebal dan merangsang itu.
Airin berkata lagi ” Gak nyangka lho Roy kalau kamu mendadak muncul, bikin aku jadi kaget sekali ”
“Roy kapan-kapan kita keluar saja ya, apakah Novie juga mengerti kalau kamu jagoan seperti ini ?”
Aku hanya tersenyum saja ” Ayo deh aku pulang dulu ya, entar kalau Hendro datang bisa gawat nich, kemana cowok tadi Rin ?”
Airin menjawab kalau cowok tadi sudah disuruhnya pulang. Airin langsung berdiri dan memakai dusternya serta mengantarku ke depan. Aku sengaja tak mau bertanya macam-macam, tetapi aku percaya bahwa Airin juga tahu kalau Hendro juga suka main perempuan jadi scorenya draw. Aku menaiki mobilku sambil tersenyum sendiri karena teringat akan pengalamanku sendiri dengan Novie isteriku…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar